Monday, August 9, 2010

Kelahiran Rafa Dzaki Prayogo

Waktu itu suami sedang dinas ke Thailand pada waktu berangkat sebenarnya sudah berat karena mendekati perkiraan kelahiran anak kami.Tetapi karena memang tugasnya sudah direncanakan jauh2 sebelumnya dengan perasaan was2 mas tris berangkat juga.

Ternyata benar tanggal 9 oktober ketubanku pecah dan aku langsung dibawa kerumah sakit di rumah sakit ternyata kepala anaku masih jauh gak mau turun dan belum pembukaan juga. Dokter mencoba memberikan induksi lewat infus,aku datang pagi ke rumah sakit tapi sampai malam belum juga terjadi pembukaan.Akhirnya dokter bilang harus operasi ceacar,tapi aku belum mau aku ingin melahirkan secara normal karena aku ingin sekali mempunyai anak yang banyak dan katanya kalo di operasi ada batasan untuk maksimal punya anak. Karena diperiksa ketubannya masih banyak dan juga belum terinfeksi dokter masih belum memaksakan untuk operasi.

Alhamdulillah suami mempercepat acara pulang, sehingga malam hari suami datang ke rumah sakit sungguh bagaikan mendapat kekuatan yang luar biasa dasyat ketika suami datang.Ya Allah terimakasih akhirnya suamiku tercinta ada disampingku untuk menemani proses kelahiranku.

Besok paginya ternyata tidak ada perkembangan, tidak ada pembukaan dan kepala bayi masih jauh.Akhirnya dokter memaksa untuk operasi ceacar karena akan berisiko ke janin. Aku masih bersikeras untuk mencoba bisa melahirkan secara normal,akhirnya aku meminta pindah rumah sakit...di rumah sakit yg baru aku diberikan induksi lewat bawah dan hasilnya cukup efektiv karena terjadi pembukaan2 dengan cepat. Cuma sayangnya kepala anaku masih juga belum mau turun masih jauh juga sementara akibat ketuban yang pecah menyebabkan kandunganku sudah terinfeksi dan akan sangat berbahaya untuk janinku.

Kali ini aku sudah tidak bisa menolak lagi karena aku mengkhawatirkan bayiku,dan rasa sakit yang kurasakan karena hampir 2 hari aku diinduksi untuk merangsang pembukaan.Meskipun aku belum rela dioperasi sampai nangis2 bismillah akhirnya aku pasarah.

Proses operasi tidak lama mungkin sekitar 1/2 jam, rafa lahir dengan tangisan yang indah aku mencium nya dan langsung dibersihkan. Rafa mungil sangat merah sekali waktu itu para suster memnaggilnya bayi merah. Lahir dengan berat 3,3 Kg.Ya Allah mudah2an engkau menjadikannya anak yang sholeh,baik bentuk dan akhlaqnya,berbakti kepada agama,orang tua dan bangsanya.Anak yang cerdas dan sukses mulia.amin